Monday, July 4, 2011

Few Years Ago . . .

Aku di umur sekitar 6 tahun, yang saat itu bersekolah di taman kanak kanak ABA Purwodiningratan, satu kompleks dengan SD ku kemudian. Pada awal tahun pelajaranku di kelas TK B , yaitu satu tahun sebelum melanjudkan ke jenjang sekolah dasar, aku masih merasa asing. Pada saat itu aku menjadi murid pindahan. Seharusnya pada tahun itu aku sudah lulus tk B, tetapi karena umurku yang belum cukup, maka orang tuaku menyekolahkanku satu tahun lagi di tk yang berbeda, itu sebabnya aku menjadi murid baru.

Bukan awal yang mudah untuk seorang anak kecil seumuranku waktu itu untuk beradaptasi. Tapi, karena di dukung oleh teman teman yang sangat baik dan ceria akhirnya aku dapat membaur dengan mereka. Satu tahun bukan waktu yang lama untuk merekam mereka di memori kecilku. Jadi, sampai sekarang hanya beberapa nama saja yang masih terkenang di pikiranku, terutama dengan mereka yang memang telah memberi kenangan tersendiri.

Banyak sekali kejadian kejadian saat aku bersekolah di tk itu. Jujur, tk itu sedikit lebih maju dibandingkan dengan tk ku yang dulu. Di sini aku diajarkan berbagai macam kesenian, tari, drumband dan juga ada kegiatan kartinian. Pokoknya kegiatan yang belum ada di tk ku dulu. Aku sangat enjoy dengan keadaan ini, dan tidak merasa takut karena tempat ibuku bekerja tidak jauh dengan tk ku sekarang, dan bisa ku datangi setiap aku pulang sekolah. Tidak menyangka juga ternyata aku punya dua teman baik yang kebetulan orang tuanya bekerja di tempat yang sama di mana ibuku bekerja. Dua orang teman lelakiku yang baik baik, Raka dan Mada.

Kami sering bermain bersama sepulang sekolah, menunggu orang tua kami yang sama sama bekerja di tempat yang sama pula. Kami sama sama berjalan bersama menuju sekolah tempat orangtua kami bekerja. Sambil menunggu mereka, biasanya kami bermain apapun yang bisa kami mainkan, berlari lari, dan juga bermain di kolong kolong meja di ruang guru sekolah itu. Namanya juga anak anak, semua bisa dijadikan mainan.

Sampai suatu hari menjelang hari kelulusan kami dari tk, kami berada dalam sebuah obrolan kecil yang hingga sekarang masih kuingat. Kami mulai membicarakan tentang SD mana yang akan kita sekolahi besok. Kebetulan, kakak ku dan kakaknya Raka adalah teman satu kelas di SD 1.Perlu diketahui bahwa di kompleks tk dimana kami sekolah ada 2 SD, yaitu SD 1 dan SD 2. Setelah obrolan yang lumayan berbelit belit, akhirnya kami sama sama berencana untuk melanjudkan sekolah di sekolah yang sama, yaitu SD 1. Bahkan kita juga berencana untuk duduk satu bangku saat sudah di SD nanti. Aku sangat senang ketita mendegnar keputusan itu.

Di akhir liburan panjang, akhirnya terdaftarlah aku sebagai salah satu murid di SD 1. Betapa senang rasanya sudah menjadi murid SD setelah satu tahun tertunda gara gara umur. Tapi, pada saat itu aku belum mendengar tentang kabar dua temanku itu. Aku terus menunggu, hingga tiba saatnya di tahun pelajaran baru. Masuklah aku di ruang kelas 1 SD 1. Dan, betapa sedihnya aku ketika tahu 2 temanku itu tidak jadi satu sekolah denganku. Aku sangat sedih, karena obrolan kami di waktu itu ternyata hanyalah obrolan kosong yang tak berarti. Rencana satu sekolah gagal, rencana satu bangku gagal, dan semuanya menjadi sebuah awal yang baru yang menyedihkan.

Sebelumnya, aku merasa yah sudahlaah mau gimana lagi, tapi setelah aku tahu ternyata mereka berdua bersekolah di satu SD, yaitu SD 2, aku merasa sedih lagi, kenapa tidak sejak awal saja rencana itu adalah di SD 2? Dan sejak saat itu pula hubunganku dengan kedua anak itu terputus. Tidak ada lagi komunikasi antara aku dan 2 orang itu. Ibuku pun tidak lama kemudian dipindah kerjakan, bukan lagi satu tempat kerja dengan orang tua Raka dan Mada. Dan mulai saat itu kami benar benar tidak ada komunikasi.

Kenangan itu menjadi sebuah kenangan manis di akhir tahun ku di TK, dan sekaligus menjadi kenangan menyedihkan di awal tahun ku di SD. Aku tidak tahu sebenarnya mereka menganggap apa obrolan kami tentang rencana bersekolah bersama di waktu itu, tapi aku menganggapnya bukan sebagai obrolan kosong. Obrolan yang masih kuingat sampai sekarang. Tapi bagaimanapun juga kalian tetap parts of my childhood. Dimanapun kalian sekarang, menjadi apa kalian sekarang, dan ingat tidak nya kalian dengan ku (sebenernya aku tau betul salah satu dari kalian), kalian tetap teman masa kecilku, miss you so much, guys!

No comments:

Post a Comment